Mengenal Resiko Bahan-Bahan Kimia Berbahaya Dalam Pekerjaan Bangunan
Mengenal Resiko Bahan-Bahan Kimia Berbahaya Dalam Pekerjaan Bangunan

Ada ungkapan untuk mengawali dan mengakhiri pekerjaan dengan selamat, ini jugalah yang menjadi landasan terbentuknya keselamatan kerja K3. Beberapa mungkin sudah cukup mengenal istilah yang satu ini. Dunia kerja memang cukup keras, apalagi bagi mereka yang menduduki bidang-bidang tertentu seperti pembangunan, pertanian, laboratorium bahkan bidang IT sekalipun. Semangat mengawali kerja akan memberikan produktivitas yang tinggi, namun di dalamnya ada resiko yang selalu mengancam kamu, beberapa yang parno terhadap resiko tersebut akan sangat mengganggu kinerja mereka.

Untuk itulah kemudian setiap ada pekerjaan pasti ada keselamatan para pekerja K3 di dalamnya, tertulis dalam bentuk aturan dan juga larangan secara nyata. Mereka yang bekerja sebagai karyawan dalam sebuah pabrik ternyata memiliki resiko yang tak kalah tinggi dengan para pekerja bangunan, apalagi bidangnya adalah rokok. Selama ini kita ukup tau bahwa rokok tergolong sebagai racun, meskipun banyak sekali konsumennya. Dalam bentuk jadi mungkin tak seberapa namun untuk proses pembuatannya sendiri ternyata ada cukup banyak bahan-bahan kimia berbahaya yang ditambahkan. Beberapa yang tak kuat bekerja disini bahkan mengalami masalah dengan kesehatan paru-paru.

Tak hanya rokok mereka yang pekerjaannya adalah berhubungan dengan sektor kimia dalam pabrik juga memiliki resiko terhadap kesehatan yang sama karena memang ada cukup banyak zat berbahaya yang berbaur dalam udara yang dihirup, sama halnya dengan para pekerja bangunan yang sering kali berhubungan dengan zat seperti :

  1. Gas asetilin, kalian akan menjumpainya pada jasa bengkel, dimana di dalamnya ada proses pengelasan. Ini juga banyak dipakai dalam pengelasan besi bangunan.
  2. Mereka yang bekerja pada bidang las listrik juga beresiko terhadap las listrik yang dilakukan setiap saat.
  3. Cairan asam sulfat
  4. Butiran halus cat pada proses pengecatan yang bisa terhirup oleh pekerjanya.
  5. Ruangan yang sirkulasi udaranya tidak lancar.

Untuk itulah kemudian keselamatan kerja K3 di buat. Jangan disepelekan meskipun bentuknya adalah aturan yang paling sederhana namun erat kaitannya dengan dampak jangka panjang kesehatan maupun jiwa Anda sendiri.