Pengajuan pinjaman uang di bank atau lembaga peminjaman dana biasanya akan melibatkan barang jaminan. Nantinya, besaran uang yang bisa didapat sebagai pinjaman akan tergantung dari taksiran harga barang jaminan tersebut. Jika pengajuan peminjaman disetujui, maka barang jaminan akan disimpan oleh pihak pemberi dana sampai dana pinjaman berhasil dilunasi. Jika peminjam tidak mampu melunasi pinjaman sampai dengan tenggat waktu yang diberikan, maka barang jaminan tersebut akan disita untuk selanjutnya dilelang. Hal ini tentu jadi kelemahan tersendiri dari proses pinjaman dana. Untuk itu, kita bisa memilih produk pinjaman lainnya, yaitu pinjaman tanpa jaminan.

Mengenal Pinjaman Tanpa Jaminan

Pinjaman tanpa jaminan ini bahkan belakangan lebih populer dibanding pinjaman yang harus disertai barang jaminan. Alasan utamanya tentu karena peminjam tidak perlu menjaminkan apapun demi mendapat kucuran dana segar. Pihak pemberi pinjaman juga akan tetap diuntungkan berkat besarnya bunga yang didapat. Kelebihan lain dari pinjaman tanpa jaminan ini adalah proses yang cepat, sehingga cocok untuk kita yang butuh dana dalam kondisi mendesak. Persyaratan dokumen juga sangat mudah, bahkan kini ada pinjaman online yang hanya membutuhkan KTP semata, tanpa perlu dokumen lain. Pasti banyak dari kita yang tergiur akan pinjaman tanpa jaminan ini. Namun, perlu diketahui juga bahwa pinjaman tanpa jaminan turut memiliki kekuranganya sendiri.

Tenor atau masa peminjaman pada produk pinjaman tanpa jaminan ini biasanya akan lebih singkat, rata-rata hanya dalam hitungan bulan atau bahkan minggu saja. Bandingkan dengan pinjaman konvensional yang bisa mencapai bertahun-tahun masa peminjamannya. Jumlah dana yang dipinjamkan juga lebih terbatas. Karena tidak adanya barang yang dijaminkan, maka besaran dana yang dipinjamkan biasanya akan tergantung dari limit kartu kredit. Untuk pinjaman dana online atau di koperasi bahkan hanya akan berkisar antara Rp1 juta hingga Rp5 juta saja. Sementara untuk pinjaman konvensional yang menggunakan jaminan, peminjam bisa mendapat dana hingga ratusan juta rupiah.

Di samping tenor yang singkat serta jumlah pinjaman yang terbatas, Lonify pinjaman tanpa jaminan juga seringkali memberikan bunga dalam jumlah yang lebih besar dibanding pinjaman konvensional. Tak jarang pinjaman tanpa jaminan ini juga tidak disertai jaminan pembayaran sehingga pengembalian dana akan menjadi kurang lancar. Kita harus memperhatikan semua kelebihan dan kekurangan dari pinjaman tanpa jaminan ini sebelum mengajukan pinjaman di bank ataupun lembaga peminjaman lainnya. Pastikan kita sudah paham prosedur, syarat-syarat, hak dan kewajiban masing-masing pihak sebelum pinjaman diajukan. Pastikan juga kita mengajukan pinjaman karena memang membutuhkan dana tersebut untuk kepentingan yang produktif, bukan sekedar keinginan yang sifatnya konsumtif semata.

Pinjaman tanpa agunan ini sendiri biasanya akan dimulai dari level terendah mulai dari Rp2 juta. Untuk pinjaman di koperasi atau melalui pinjaman online, level terendahnya adalah mulai dari Rp1 juta. Sementara level tertingginya akan berbeda-beda di tiap bank, namun rata-rata masih di bawah jumlah pinjaman konvensional yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Pinjaman tanpa agunan ini juga akan disertai survey dari pihak pemberi pinjaman. Namun demikian, ada juga pinjaman tanpa agunan yang tidak menyertakan survey. Biasanya, pinjaman yang tidak disertai survey ini prosesnya hanya lewat tele marketing saja. Setelahnya, dana akan cair dalam waktu antara 2 hingga 3 hari kerja. Sementara cicilan akan dimulai di bulan selanjutnya.

Pinjaman tanpa agunan ini sudah mulai banyak ditawarkan secara online. Iklan-iklan internet seringkali menampilkan pinjaman dana yang cepat cair serta tanpa proses berbelit-belit. Pinjaman tanpa agunan memang didasarkan pada asas saling percaya antara pihak pemberi pinjaman serta penerima pinjaman. Asas kepercayaan ini dapat beresiko jika debitur atau penerima pinjaman tak dapat membayar, maka hal ini akan menyebabkan kerugian pada pihak kreditur atau pemberi pinjaman. Karena itulah, pinjaman tanpa agunan seringkali akan mensyaratkan aneka dokumen lengkap hingga memberlakukan bunga tinggi. Semua ini adalah sebagai tindakan preventif dari kreditur, atau dalam hal ini bank, agar mereka bisa meminimalisir kerugian.

Kreditur atau pihak pemberi pinjaman umumnya akan memberi pinjaman yang bunganya sangat tinggi, terutama dalam pinjaman tanpa agunan. Bunga tinggi adalah pengganti jaminan apabila debitur atau pihak penerima pinjaman tak dapat membayar pinjaman tersebut. Bunga tinggi adalah hal yang umum ditemukan pada pinjaman tanpa agunan, termasuk pinjaman di Monily. Namun, dengan adanya bunga yang besar, setidaknya kita tak perlu dipusingkan akan barang jaminan yang harus diserahkan pada kreditur dan bisa saja disita apabila kita tak dapat melunasi pinjamannya. Pada pinjaman konvensional, barang jaminan harus diserahkan dan besaran dana akan tergantung pada nilai barang jaminan tersebut. Jika pinjaman gagal dilunasi, maka barang jaminan akan disita dan dilelang.

Pinjaman tanpa agunan seakan jadi solusi alternatif apabila kita tidak mau menyerahkan barang jaminan namun tetap membutuhkan dana pinjaman. Selain itu, masih ada lagi pinjaman syariah, di mana pinjaman tanpa jaminan ini akan menggunakan syariat dalam Islam. Dalam Islam sendiri diperbolehkan melakukan pinjaman dana tanpa adanya barang jaminan. Jaminan akan diganti dengan hal lain yang nilainya sama dengan barang ataupun uang yang dipinjam. Dalam syariat Islam sendiri tidak akan dibenarkan terkait adanya bunga, terutama karena bunga dianggap riba dan termasuk dalam dosa besar. Saat debitur tak dapat menjalankan kewajiban membayar, maka kreditur akan menarik jaminan yang ditentukan pada awal akad peminjaman. Jika debitur melanggar akad ini, maka kreditur yang akan menagih hutangnya.

Dalam akad atau perjanjian hutang, biasanya ada dua orang saksi sah yang akan menyaksikan perjanjiannya. Hal yang penting lainnya ialah surat tanda bukti di mana di dalamnya terdapat hal-hal terkait perjanjian. Pinjaman tanpa jaminan di bank syariah dikenal juga sebagai akad tanpa jaminan. Untuk penghapusan jaminan akan disebutkan sejak awal akad. Akan tetapi walaupun tidak menggunakan jaminan, akad ini akan tetap dianggap sah karena jaminan bukanlah syarat sah dalam suatu akad.  Banyak kelebihan pinjaman tanpa jaminan terutama di bank syariah. Di antaranya adalah persyaratan yang tak terlalu berat, tidak diperlukan adanya barang jaminan, proses mudah, suku bunga takkan berlaku dan pinjaman dapat digunakan untuk beragam keperluan sesuai kebutuhan debitur.

Bahkan, pinjaman tanpa jaminan ini sangat dianjurkan menurut syariat Islam. Ini karena pinjaman tanpa agunan takkan memberatkan debitur. Akan tetapi jika debitur tidak dapat membayar hutang, maka hukuman yang didapat akan sangat berat dan dosa yang diterima juga ditanggung debitur. Islam mengajarkan agar ummatnya memudahkan jalan urusan orang lain serta tidak melakukan perbuatan yang curang. Hal ini turut berlaku dalam akad tanpa jaminan. Akad atau perjanjian akan dianggap tidak sah apabila tidak memenuhi syarat-syarat dari sahnya akad, seperti saksi sebanyak dua orang, perjanjian serta kuasa yang halal.