Berbelanja merupakan suatu rutinitas yang lazim dilakukan oleh para ibu rumah tangga. Hal tersebut dapat dilakukan seminggu sekali, sebulan sekali, bahkan tidak jarang untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak berbelanja dilakukan setiap hari. Para ibu rumah tangga khususnya dalam berbelanja melakukan berbagai upaya untuk mencukupkan uang yang dimiliki untuk berbagai kebutuhan yang diperlukan.
Berkaitan dengan hal tersebut para ibu rumah tangga harus pintar memilah dan memilih mencari barang yang berkualitas bagus tetapi tidak terlalu mahal sehingga menyedot budget yang terlalu besar. Di sanalah pentingnya pengelolaan keuangan yang benar – benar rapi oleh ibu rumah tangga, sehingga seluruh keperluan rumah tangga terpenuhi dengan jumlah uang yang dimiliki baik besar maupun kecil.
Harga kebutuhan rumah tangga kini semakin tancap gas. Menjelang datangnya bulan Ramadan, kebutuhan pokok pun semakin mahal. Kenaikannya pun cukup signifikan, membuat para ibu rumah tangga perlu memutar otak mencari berbagai solusi untuk dapat menggunakan uang yang ada guna memenuhi berbagai kebutuhan. Sebagaimana diketahui bahwa kebutuhan rumah tangga itu yang paling pokok adalah ketersediaan sembako.
Salah satu dari sembilan bahan pokok yang wajib ada setiap minggunya adalah kebutuhan akan protein hewani yang diperoleh dari daging – dagingan. Akan tetapi, menjelang bulan Ramadan harga daging naik dari yang awalnya Rp 23.000,00 menjadi Rp 30.000,00. Tentunya hal tersebut menimbulkan pemikiran khusus agar kebutuhan daging tercukupi untuk keluarga.
Dengan demikian, naiknya harga kebutuhan rumah tangga menimbulkan pemikiran tersendiri bagi para ibu rumah tangga. Apalagi saat ini menjelang bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi sudah menimbulkan efek bagi harga sembako yang sangat dibutuhkan para ibu rumah tangga. Salah satu dari sembilan bahan pokok yang wajib ada setiap minggunya adalah kebutuhan akan protein hewani yang diperoleh dari daging – dagingan.
Akan tetapi, menjelang bulan Ramadan harga daging naik dari yang awalnya Rp 23.000,00 menjadi Rp 30.000,00. Tentunya hal tersebut menimbulkan pemikiran khusus agar kebutuhan protein hewani tercukupi dengan budget yang tersedia.